Rabu, 14 Mei 2014

Laporan bank bni tahun 2009-2013



IKHTISAR KEUANGAN










(dalam miliar Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
Neraca





Total Assets
386,665
    333,304
299,058
248,581
227,497
Kas, Giro dan Penempatan (Net)
60,795
      68,849
76,551
58,775
49,915
Surat-surat berharga
11,966
        9,801
7,628
13,181
19,198
Pinjaman yang Diberikan (Bruto)
250,638
    200,742
163,533
136,357
120,843
Obligasi Pemerintah
41,432
      38,561
36,958
32,556
31,04
Penyertaan (Net)
40
            24
24
24
51
Total Liabilitas
338,971
    289,778
261,215
215,431
208,322
Simpanan Nasabah
291.890
    257,661
231,296
194,375
188,469
Pinjaman yang Diterima dan Surat Berharga yang Diterbitkan
24,987
      13,519
8,991
6,901
6,831
Total Ekuitas
47,684
41,473
36,733
31,125
19,144
Kepentingan Non Pengendali
83
            52
110
30
31
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
47.600
43.473
37.733
33.120
19.144
LABA RUGI





Pendapatan Bunga
26,451
      22,705
20,692
18,837
19,447
Beban Bunga
-7,392
-7,246
-7,496
-7,08
-8,314
Pendapatan Bunga Bersih
19,058
      15,459
13,196
11,738
11,133
Pendapatan Operasional lainnya
9,441
        8,446
7,601
        7,044
4,295
Total Pendapatan Operasional
28,449
22.905
20,097
18,782
15,428
Beban Operasional
-14,573
-13,839
-12,134
-10,643
-7,991
Beban Penyisihan Kerugian
-2,708
-2,525
-2,431
-3,629
-4,051
Pendapatan Operasional Bersih
11,168
8,541
6,532
4,551
3,286
Pendapatan (Beban) Bukan Operasional Bersih
59
          259
219
-24
58
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
11,278
        8,900
7,461
5,485
3,444
Pajak Penghasilan
-2,22
-1,851
-1,653
-1,382
-957
Laba Bersih setelah Pajak Penghasilan
9,058
        7,048
5,808
4,103
2,487
Laba yang dapat diatribusikan kepada :





- Kepentingan Non-Pengendali
4
2
-18
1
3
- Pemilik
9,054
        7,046
5,826
4,102
2,484
Ratio Keuangan [%]





Return On Assets {ROA}
2,9
2
2
1,8
1,5
Return On Equity {ROE}
22,5
20,6
18
15
17
Net Profit Margin (NPM)
32
30,8
29
21,8
16
Fee Income to Operating Income
33,1
         35.3
36.5
37.6
27.8
Pinjaman terhadap Jumlah Simpanan
85,3
         77.5
70.4
70.2
64.1
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
15,1
         16.7
17.6
18.6
13.8
 -Tier 1
14,2
15,2
17,6
18,6
13,8
Laba Bersih per Saham (EPS) (Rp)
486
          378
312
266
163
Ratio Lainnya [%]





NPL Bruto
2,2
           2.8
3.6
4.3
4.7
NPL Netto
0,5
           0.8
0.5
1.1
0.8
LLP/NPL Gross {Coverage Ratio}
128,5
        123.0
120.8
120.6
120.1
CIR (Rasio Biaya Terhadap Pendapatan)
46,7
         49.5
49.8
51.3
51.8
BOPO (Biaya Operasi/Pendapatan Operasional)
61
         71.0
72.6
76,1
78
Net Operating Income/Employee (dalam juta Rp)
1,092
          962
880
972
835
Posisi Devisa Netto (PDN)
3,4
           2.2
2.8
4.4
6.3
Jumlah Outlet
1,693
        1,590
        1,369
1,153
1,076
Jumlah ATM
11,163
        8,227
        6,227
5,004
4,003
Jumlah Pegawai
26,100
      24,861
      23,639
19,315
18,475
Financing To Deposit Ratio (FDR)
79
74
68
67
61
Capital Adequacy Ratio (CAR)
53
63
63
56
53
Peringkat penilaian pada bank:
Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan rutin
Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat komposit.
Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.
Keterangan:
1.      CAR : adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.  Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, Bank yang dinyatakan sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8 % jadi bank BNI dinyatakan Pk-3.karena dari tahun 2009-2012 mengalami peningkatan sebesar 53%-63% namun ditahun 2013 pengalami penurunan menjadi 53 %
2.      NPM: Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.semakin tinggi NPM maka semakin banyak keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.berdasarkan data diatas bank BNI mendapatkan keuntungan dari pendapatan operasional yang signifikan sebesar 16% pada tahun 2009  21,8% pada tahun 2010  29% pada tahun 2011  30,8% pada tahun 2012 32% pada tahun 2013 dan dinyatakan Pk-1.
3.      ROA: Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan assets. Rasio bank BNI tersebut sudah mampu dikatakan Pk-1 meningkat rasio ROA nya karena dari tahun 2009-2013 mengalami peningkatan sebesar 1,5% - 2,9%, sehingga dapat dikatakan keuntungan bank BNI meningkat tiap tahunnya.
4.      ROE: Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih.
Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima investor. sehingga ROE bank BNI dinyatakan Pk-3 karena laba pada tahun 2009 sebesar 17% namun pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 15% dan menigkat kembali pada tahun selanjutnya.
5.      BOPO: merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan lembaga keuangan yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pada rasio BOPO bank BNI mengalami penurunan sebesar 78% pada tahun 2009 76,1% pada tahun 2010 72,6% pada tahun 2011  71,0% pada tahun 2012 61% pada tahun 2013, ini membuktikan pengendalian yang baik dalam biaya operasional dengan pendapatan operasional setiap tahunnya. Jadi BOPO bank BNI dinyatakan Pk-1.
6.      FDR: merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Pada tahun 2009-2013 mengalami peningkatan 61% - 79% hal itu menunjukkan FDR bank BNI Pk-4 tersebut buruk karena Standar FDR yang baik adalah 85% sampai dengan 110%.




Rumus perhitungan:




NPM  =           Laba Bersih
                Pendapatan Operasional

ROA  =  Laba sebelum pajak
                     Total Aset



BO/PO =     Biaya Operasional
               Pendapatan Operasional
                           
FDR  = Jumlah Biaya yang diberikan
              Jumlah dana yang diterima


CAR =   Modal Ekuitas – Aset Tetap 
                Pinjaman total + Sekuritas

ROE  =  Laba setelah pajak
                 Modal sendiri