IKHTISAR KEUANGAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(dalam miliar Rupiah)
|
2013
|
2012
|
2011
|
2010
|
2009
|
Neraca
|
|
|
|
|
|
Total Assets
|
386,665
|
333,304
|
299,058
|
248,581
|
227,497
|
Kas, Giro dan Penempatan
(Net)
|
60,795
|
68,849
|
76,551
|
58,775
|
49,915
|
Surat-surat berharga
|
11,966
|
9,801
|
7,628
|
13,181
|
19,198
|
Pinjaman yang Diberikan
(Bruto)
|
250,638
|
200,742
|
163,533
|
136,357
|
120,843
|
Obligasi Pemerintah
|
41,432
|
38,561
|
36,958
|
32,556
|
31,04
|
Penyertaan (Net)
|
40
|
24
|
24
|
24
|
51
|
Total Liabilitas
|
338,971
|
289,778
|
261,215
|
215,431
|
208,322
|
Simpanan Nasabah
|
291.890
|
257,661
|
231,296
|
194,375
|
188,469
|
Pinjaman yang Diterima
dan Surat Berharga yang Diterbitkan
|
24,987
|
13,519
|
8,991
|
6,901
|
6,831
|
Total Ekuitas
|
47,684
|
41,473
|
36,733
|
31,125
|
19,144
|
Kepentingan Non
Pengendali
|
83
|
52
|
110
|
30
|
31
|
Total ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas
|
47.600
|
43.473
|
37.733
|
33.120
|
19.144
|
LABA RUGI
|
|
|
|
|
|
Pendapatan Bunga
|
26,451
|
22,705
|
20,692
|
18,837
|
19,447
|
Beban Bunga
|
-7,392
|
-7,246
|
-7,496
|
-7,08
|
-8,314
|
Pendapatan Bunga Bersih
|
19,058
|
15,459
|
13,196
|
11,738
|
11,133
|
Pendapatan Operasional
lainnya
|
9,441
|
8,446
|
7,601
|
7,044
|
4,295
|
Total Pendapatan
Operasional
|
28,449
|
22.905
|
20,097
|
18,782
|
15,428
|
Beban Operasional
|
-14,573
|
-13,839
|
-12,134
|
-10,643
|
-7,991
|
Beban Penyisihan Kerugian
|
-2,708
|
-2,525
|
-2,431
|
-3,629
|
-4,051
|
Pendapatan Operasional
Bersih
|
11,168
|
8,541
|
6,532
|
4,551
|
3,286
|
Pendapatan (Beban) Bukan
Operasional Bersih
|
59
|
259
|
219
|
-24
|
58
|
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
|
11,278
|
8,900
|
7,461
|
5,485
|
3,444
|
Pajak Penghasilan
|
-2,22
|
-1,851
|
-1,653
|
-1,382
|
-957
|
Laba Bersih setelah Pajak
Penghasilan
|
9,058
|
7,048
|
5,808
|
4,103
|
2,487
|
Laba yang dapat
diatribusikan kepada :
|
|
|
|
|
|
- Kepentingan Non-Pengendali
|
4
|
2
|
-18
|
1
|
3
|
- Pemilik
|
9,054
|
7,046
|
5,826
|
4,102
|
2,484
|
Ratio Keuangan [%]
|
|
|
|
|
|
Return On
Assets {ROA}
|
2,9
|
2
|
2
|
1,8
|
1,5
|
Return On
Equity {ROE}
|
22,5
|
20,6
|
18
|
15
|
17
|
Net Profit
Margin (NPM)
|
32
|
30,8
|
29
|
21,8
|
16
|
Fee Income to Operating
Income
|
33,1
|
35.3
|
36.5
|
37.6
|
27.8
|
Pinjaman terhadap Jumlah
Simpanan
|
85,3
|
77.5
|
70.4
|
70.2
|
64.1
|
Rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum
|
15,1
|
16.7
|
17.6
|
18.6
|
13.8
|
-Tier 1
|
14,2
|
15,2
|
17,6
|
18,6
|
13,8
|
Laba Bersih per Saham (EPS)
(Rp)
|
486
|
378
|
312
|
266
|
163
|
Ratio Lainnya [%]
|
|
|
|
|
|
NPL Bruto
|
2,2
|
2.8
|
3.6
|
4.3
|
4.7
|
NPL Netto
|
0,5
|
0.8
|
0.5
|
1.1
|
0.8
|
LLP/NPL Gross {Coverage
Ratio}
|
128,5
|
123.0
|
120.8
|
120.6
|
120.1
|
CIR (Rasio Biaya Terhadap
Pendapatan)
|
46,7
|
49.5
|
49.8
|
51.3
|
51.8
|
BOPO (Biaya
Operasi/Pendapatan Operasional)
|
61
|
71.0
|
72.6
|
76,1
|
78
|
Net Operating
Income/Employee (dalam juta Rp)
|
1,092
|
962
|
880
|
972
|
835
|
Posisi Devisa Netto (PDN)
|
3,4
|
2.2
|
2.8
|
4.4
|
6.3
|
Jumlah Outlet
|
1,693
|
1,590
|
1,369
|
1,153
|
1,076
|
Jumlah ATM
|
11,163
|
8,227
|
6,227
|
5,004
|
4,003
|
Jumlah Pegawai
|
26,100
|
24,861
|
23,639
|
19,315
|
18,475
|
Financing To Deposit Ratio (FDR)
|
79
|
74
|
68
|
67
|
61
|
Capital Adequacy Ratio (CAR)
|
53
|
63
|
63
|
56
|
53
|
Peringkat penilaian pada bank:
Pk-1 : sangat baik, bank dapat
mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
Pk-2 : Baik, bank masih
memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan
rutin
Pk-3 : cukup baik, masih ada
kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat
komposit.
Pk-4 : Kurang baik, bank
sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan
korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
PK-5 : Tidak baik, bank sangat
sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.
Keterangan:
1. CAR : adalah rasio
kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan
dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR
maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap
kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank
tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang
cukup besar bagi profitabilitas. Berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia, Bank yang dinyatakan sehat harus memiliki CAR paling
sedikit 8 % jadi bank BNI dinyatakan Pk-3.karena dari
tahun 2009-2012 mengalami peningkatan sebesar 53%-63% namun ditahun 2013
pengalami penurunan menjadi 53 %
2.
NPM: Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang
diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan
operasionalnya.semakin tinggi
NPM maka semakin banyak keuntungan yang diperoleh
bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.berdasarkan
data diatas bank BNI mendapatkan keuntungan dari pendapatan operasional yang
signifikan sebesar 16% pada tahun
2009 21,8% pada tahun 2010 29% pada tahun 2011 30,8%
pada tahun 2012 32% pada tahun 2013
dan dinyatakan Pk-1.
3.
ROA: Untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara
keseluruhan.
Semakin besar ROA
suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula
posisi bank dari segi penggunaan assets. Rasio bank BNI tersebut sudah mampu
dikatakan Pk-1 meningkat rasio ROA nya karena dari
tahun 2009-2013 mengalami peningkatan sebesar 1,5% - 2,9%, sehingga dapat dikatakan
keuntungan bank BNI meningkat tiap tahunnya.
4.
ROE: Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh
keuntungan bersih.
Semakin besar rasio ini
maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan
menaikan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima
investor. sehingga
ROE bank BNI dinyatakan Pk-3 karena laba pada tahun 2009 sebesar 17% namun pada tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar 2% menjadi 15% dan menigkat kembali pada tahun selanjutnya.
5. BOPO: merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Semakin kecil rasio ini
berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan lembaga keuangan
yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi
bermasalah semakin kecil. Pada rasio BOPO bank BNI mengalami penurunan sebesar 78% pada tahun 2009 76,1% pada tahun 2010 72,6% pada tahun 2011
71,0% pada tahun 2012 61% pada
tahun 2013, ini membuktikan pengendalian yang
baik dalam biaya operasional dengan pendapatan operasional setiap tahunnya. Jadi BOPO bank
BNI dinyatakan Pk-1.
6. FDR: merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. Semakin tinggi rasio ini, semakin
rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan
suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Pada tahun
2009-2013 mengalami peningkatan 61% -
79% hal
itu menunjukkan FDR bank BNI Pk-4 tersebut buruk karena Standar FDR yang baik
adalah 85% sampai dengan 110%.
Rumus
perhitungan:
NPM = Laba Bersih
Pendapatan Operasional
ROA = Laba sebelum pajak
Total Aset
BO/PO = Biaya Operasional
Pendapatan Operasional
FDR = Jumlah Biaya yang
diberikan
Jumlah dana yang diterima
CAR = Modal Ekuitas – Aset
Tetap
Pinjaman total + Sekuritas
ROE = Laba setelah pajak
Modal sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Tolong berikan komentar yang sopan dan membangun"